Belajar Rancangbangun Network Time Protocol (NTP) Server Stratum 1 (Studi kasus Microsemi/Microchip S650)

Bismillah,

Pada kesempatan ini kami ingin berbagi pengalaman ketika rancangbangun Network Time Protocol (NTP) Server Stratum 1.

Latar belakang :

  1. Kebutuhan aplikasi/sistem bisnis yang membutuhkan waktu yang akurat dan presisi (orde waktu sama dengan atau dibawah miliseconds)
  2. Sistem NTP yang dibangun harus memiliki service level agreement (SLA) yang tinggi
  3. Protokol yang digunakan selain NTP akan juga diimplementasikan Precision Time Protocol (PTP-IEEE 1588) dimasa yang akan datang
  4. Fitur keamanan (Jika ada)

Topologi lojikal dari kebutuhan kami saat itu adalah sebagai berikut :

(Gambar-1, Topologi Lojikal yang digunakan)

Kami memiliki dua area datacenter didua lokasi yang berbeda yaitu Main Datacenter (DC) dan Disaster Recovery Center (DRC), DC dan DRC kami memiliki konfigurasi yang serupa 1:1 dan berada dalam jaringan private network. Sebagai informasi client yang akan menggunakan NTP terdiri dari server fisik, virtualisasi, Perangkat storage, Perangkat Network, Perangkat Security dan lain sebagainya, jika dihitung asumsi dibawah +/- 1000 node. Keseluruhan node tersebut harus mendapatkan layanan NTP yang akurat dan presisi.

Dilain hal sistem yang dirancang harus memiliki service level agreement (SLA) yang tinggi, oleh sebab itu kami meminta beberapa vendor untuk melakukan presentasi, Proof of Concept (PoC), Diskusi dan memberikan rekomendasi yang sesuai dengan kebutuhan kami. Dari hasil kegiatan tersebut kami memutuskan untuk menggunakan skenario berikut :

  1. Setiap datacenter terdiri dari dua box perangkat NTP
  2. Setiap box perangkat NTP memiliki peripheral yang redundant (contoh dual power supply, dual antenna dll) jika memungkinkan
  3. Internal clock menggunakan Rubidium (Rb),
  4. Setiap Box NTP terhubung ke antenna sendiri
  5. Antenna support dengan multi-constellation e.g GPS, GLONASS, BeiDou and Galileo
  6. Fitur keamanan pada Box NTP

Kami juga melakukan diskusi/kunjungan ke Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) terkait dengan implementasi NTP ini. Sebagai informasi bahwa LIPI memiliki sumber Atomic Clock [2]

(Gambar-2, Kunjungan ke LIPI)

Setelah serangkaian kajian terhadap produk yang akan kita beli kami memutuskan untuk menggunakan produk dari Microsemi/Microchip S650, spesifikasi bisa dilihat pada Ref [1],selain perangkat box NTP kita harus membeli juga peripheral pendukung seperti antenna, kabel coax, Lighting Arrester, Inline Amplifier, Splitter 1: 4 dan lain-lain.

(Gambar-3, Tools antenna configurator dari Microsemi/Microchip)

Paralel dengan proses pembelian perangkat kami melakukan diskusi dengan provider Datacenter terkait dengan rencana implementasi kami tersebut, ada beberapa kendala pada saat itu seperti provider Datacenter (DC) tidak mengizinkan kami menyimpan antenna diatas top roof gedung mereka, alternatif mereka memberikan tempat lain yang dapat dipakai untuk menyimpan antenna akan tetapi terdapat kendala lain yaitu posisi tempat baru tidak Line of Sight (LOS) dan tidak memiliki grounding petir.

(Gambar-4, Proses survei Lokasi)

Gambar-4, menunjukan proses survei lokasi penempatan antenna, walaupun posisi tidak ideal akan tetapi receiver menunjukan hasil yang diinginkan.

(Gambar-5, Proses pembuatan grounding)

Gambar-5, menunjukan proses pengukuran tahanan grounding yang baru dibuat.

(Gambar-6, Posisi final Antenna di DC)

Lain halnya diarea DRC, di DRC kami diperbolehkan menyimpan antenna diatas top roof gedung Provider DRC akan tetapi masalah baru muncul yaitu intermittent loss signal pada receiver, kami berasumsi ada indikasi posisi antenna kami terlalu dekat dengan Transceivers antenna tenant yang lain.

(Gambar-7, Posisi Awal atenna diarea DRC)

Dengan alasan tersebut dan keterbatasan kami yang tidak memiliki alat bantu ukur untuk mengecek interferensi sinyal, maka kami beberapa kali melakukan reposisi antenna.

(Gambar-8, Reposisi antenna diarea DRC)
(Gambar-9, Posisi final antenna diarea DRC)

Kendala lain adalah kedua provider DC dan DRC hanya memperbolehkan menyimpan satu unit antenna sehingga perlu penyesuaian unit outdoor ke unit indoor. Sehingga posisi menjadi Antenna –> Inline Amplifier –> Lighting arrester –> cabel Coax –> Splitter 1:4 –> Perangkat Indoor (Lihat Gambar-1 sebagai referensi).

Jangan lupa juga menyambungkan chasis perangkat ke grounding gedung.

(Gambar-10, Contoh Dashboard Perangkat NTP)
(Gambar-11, Contoh Dashboard Perangkat NTP)

Setelah proses instalasi perangkat outdoor dan indoor selesai jangan lupa melakukan Power Acceptance Test (PAT), User Acceptance Test (UAT) dan juga Negatif Test.

Sekian pengalaman kami dan terimakasih.

Referensi :

[1]. Spesifikasi Microsemi S650 https://www.microsemi.com, diakses Mei 2021

[2]. Jam atom dan manfaat standardisasi waktu, http://lipi.go.id, dikases Mei 2021

Pengalaman Upgrade Fan dan Wi-fi Card Deskmini Asrock A300

Bismillah,

Pada kesempatan ini saya akan berbagi pengalaman dalam mengupgrade Fan bawaan Deskmini Asrock A300 dan menambah Wi-fi module pada motherboard tersebut.

Latar belakang :

  1. Suara/noise yang mengganggu pada saat Deskmini ini dinyalakan
  2. Belum ada nya konektifitas Wifi atau Bluetooth pada Deskmini tersebut

Untuk mengatasi permasalahan pada poin satu, saya memutuskan untuk mengganti Fan bawaan dengan Fan Noctua series NH-L9A-AM4, sedangkan untuk poin dua saya menambahkan card M.2 intel 9260, Spesifikasi Noctua dan M.2 Card Intel tertera pada referensi dibawah [1][2] ini.

Gambar Penampakan Fan bawaan Deskmini Asrock A300 [3]
Gambar Proses Pelepasan Fan bawaan [3]
Gambar Fan Noctua Series [1], [3]
Gambar Fan Noctua yang sudah terpasang di Motherboard Deskmini Asrock A300 [1], [3]
Gambar Pemasangan Card Wifi Intel Model 9260NGW [2] [3]

Kesimpulan:

  1. Setelah fan diganti suara/noise yang mengganggu hilang, suara fan baru hampir tidak terdengar
  2. Card M.2 Wifi Intel Model 9260 terdeteksi langsung oleh sistem, Wifi dan Bluetooth bisa langsung digunakan.

Sekian pengalaman saya dan Terimakasih

Ref:

  1. Noctua Website : https://noctua.at/en/nh-l9a-am4, Diakses Mei 2021
  2. Intel Website : https://www.intel.com/, Diakses Mei 2021
  3. Deskmini Asrock A300 Website : https://www.asrock.com/, Diakses Mei 2021

Credit to :

  1. Free Foto Editor https://pixlr.com/

Belajar Mengkonfigurasi SAN Switch (Studi Kasus San Switch Brocade)

Gambar 1 (Topologi yang digunakan)

Pada kesempatan ini saya mau berbagi pengalaman mengkonfigurasi SAN Switch (Studi kasus Brocade). Kebetulan perangkat merupakan perangkat lama (Pembelian sekitar 2012-2013) yang mau digunakan kembali untuk pengujian sistem aplikasi baru. Perangkat yang digunakan adalah sebagai berikut :

  1. Dua unit Blade HPE BL-460-G6 (Terinstal VMware ESXi 6.X)
  2. Enclosure HPE C3000
  3. Dua Interconnect Network Switch
  4. Satu Interconnect SAN Switch Brocade
  5. Satu San Switch Brocade
  6. Storage HPE P2000 G3 (Usable 12 TB)

Tujuan dari konfigurasi ini adalah agar storage HPE P2000 G3 sebesar 12 TB dapat dikenali sebagai Datastore di dua unit Blade HPE BL-460-G6 yang sebelumnya sudah terinstal VMware ESXi 6.x. Akan tetapi konfigurasi kali ini hanya terfokus ke konfigurasi di perangkat SAN Switch, sebagai informasi pada gambar satu ada dua unit SAN Switch, yang pertama interconect SAN Switch Brocade yang di konfigurasi dengan rule subordinate dan yang kedua SAN Switch Brocade yang di konfigurasi rule Principal. Untuk memulai konfigurasi alangkah baiknya kita mengetahui informasi wwn dari perangkat yang akan dikonfig. Untuk langkah-langkah kami mengambil referensi dari tautan berikut :

ref [1], diakses April 2021

Sedangkan untuk konfigurasi kami adalah sebagai berikut :

!enable_port
portcfgpersistentenable

!buat alias wwn_host_x
alicreate host_x_1,50:01:43:80:04:c2:60:4d
alicreate host_x_2,50:01:43:80:04:c2:60:4c
alicreate host_x_3,50:01:43:80:04:c2:60:4f
alicreate host_x_4,50:01:43:80:04:c2:60:4e

!buat alias wwn_host_y
alicreate host_y_1,50:01:43:80:04:c2:55:19
alicreate host_y_2,50:01:43:80:04:c2:55:18
alicreate host_y_3,50:01:43:80:04:c2:55:1b
alicreate host_y_4,50:01:43:80:04:c2:55:1a

!buat alias wwn_P2000_LTVTSTO01
alicreate P2000_LTVTSTO01,20:80:00:c0:ff:13:c5:40

!buat alias wwn_san_switch
alicreate sansw_dwh, 10:00:00:05:33:ab:80:ee
alicreate sansw_c3000, 10:00:50:eb:1a:67:c3:93

!create_zone
zonecreate z_VT, “host_x_1;host_x_2;host_x_3;host_x_4”

!add_members_zone
zoneadd z_VT,”host_y_1;host_y_2;host_y_3;host_y_4″
zoneadd z_VT,”sansw_dwh;sansw_c3000″
zoneadd z_VT,”P2000_LTVTSTO01″

!create config
cfgcreate cfg_VT,z_VT
!save config
cfgsave
!enable config
cfgenable cfg_VT

Setelah konfigurasi di SAN SWITCH selesai, tinggal menambahkan (add storage) di ESXi nya :

Gambar 2 (Proses penambahan Datastore)

Sekian dan mudah-mudahan dapat bermanfaat.